Filled Under:

SILATURRAHIM KELUARGA BURENG DI KEPUTIH SURABAYA ( Rumah Keluarga Hj. Fatimatus Zahro )

 


Acara Pertemuan Silaturrahim Keluarga Besar Bani Bureng yang rutin sedianya dilakukan setiap Tiga (3) Bulan sekali dengan  rencana sebelumnya diadakan di Lawang-Malang namun karena sesuatu hal , lokasi pertemuan dirubah sesuai permintaan,  yaitu dilakukan di Rumah Hj. Fatimatus Zahro di Keputih Surabaya.

Pertemuan yang sebelumnya dilakukan di Pacet Mojokerto pada 09 Oktober 2022/13 Rob'iul Awal 1444 H yang saat ini tepat tiga bulan , Alhamdulillah Saat ini 

Ahad, 05 Februari 2023 / 14 Rojab 1444 

bisa diselenggarakan di Rumah Hj. Fatimatus Zahro binti H. Abdulloh Ja'far 


Rumah Beliau yang berada di Komplek SMK Negeri 10 Keputih-Surabaya  yang beralamat di

  Keputih Tegal no. 6 Jl. SMK Negeri 10  Keputih - Surabaya  

Lokasi Rumah  Istri H. Yasin bin H. Syafi'i , yang berada di samping Pintu masuk SMK Negeri 10 tersebut memudahkan pencarian bagi keluarga yang berangkat sendiri menggunakan kendaraan yang ada ,juga mempermudah bagi rombongan yang Menyewa kendaraan Umum untuk sampai di Lokasi Pertemuan Silaturrahim keluarga Bureng tersebut , 

Pertemuan Kali ini yang masih berada di Surabaya dan ditempat Rumah Beliau yang dari Silsilah dan Umur merupakan Salahsatu Sesepuh Bani Bureng dengan Enam (6) Putra/putri Beliau yang saat ini sudah mempunyai  Dua belas (12) Cucu dari putra/putri beliau. 

Gambar 1Gambar 2

Ke-Senior an ( Sesepuh ) Beliau  merupakan salah satu Faktor juga hadirnya Dzurriyah yang juga merupakan  sesepuh-sesepuh bani Bureng disamping juga Faktor Aktifnya Beliau dan Keluarga yang selalu hadir di Pertemuan-pertemuan Bani Bureng Sebelumnya 

Kehadiran sesepuh-sesepuh Bani bureng yang selalu memberikan Nasihat dan bimbingan kepada generasi-generasi Muda dengan Kasih-sayangnya juga menjadi perekat bagi segenap Dzurriyah Bani Bureng untuk bisa selalu menjaga Tali Silaturrahim dan kebersamaan diantara Dzurriyah .

Gambar 1Gambar 2Gambar 3Gambar 4

Acara yang seperti biasa dimulai dengan Khataman Al-Qur'an yang dibaca per Juz dengan dibagikan pembacaannya ke masing-masing yang hadir , Pembacaan dibagikan dengan masing-masing 1 juz untuk 30 Orang tersebut dengan pembacaan yang dibaca bersama di Juz 30 dengan diahiri pembacaan Do'a Khotmil Qur'an  . 
Gambar 1Gambar 2Gambar 3Gambar 4


Acara Berlanjut dengan Pembacaan Tahlil yang menjadi Do'a untuk Almarhum/Almarhumah dari keluarga besar Bani Bureng yang sudah Meninggal dunia khususnya sesepuh-sesepuh Dzurriyah Bani Bureng, dan dilanjutkan dengan Pembacaaan Sholawat banjari yang dipimpin dan diiringi oleh Suara Merdu dan keahlian Anak-anak Dzurriyah Bani Bureng dalam melantunkan Sholawat dan memainkan Rebana .
Vidio Pembacaan Sholawat Banjari 


Gambar 1Gambar 2Gambar 3Gambar 4 Gambar 1Gambar 2Gambar 3Gambar 4
Acara Berlanjut dengan sambutan-sambutan dengan Sambutan Pertama oleh Shohibul Bait yang disampaikan langsung oleh H. Yasin bin H. Syafi'i dan Selanjutnya sambutan dan penjelasan secara "Gamblang"  Silsilah Dzurriyah bani Bureng yang disampaikan Ust. H. Muhammad Khoiron Syah,

Gambar 1Gambar 2

Silsilah Dzurriyah Bani Bureng yang Acuan Utama saat ini salahsatunya adalah Tulisan Tangan yang " kabarnya " ditulis tangan oleh Kyai Mannan dan ditulis ulang oleh Sdr. Reza Abadi bin Abdurrohim , ternyata menurut  menjelasakan  beliau dalam Sambutan tersebut adalah hasil temuan tak sengaja oleh Ust. Muh Zahid di Langgar Kyai Manan . 


Rangkaian Acara Pertemuan Rutin bani Bureng kali ini ditutup dengan Pembacaan Do'a  dan dilanjutkan dengan Ramah-tamah sambil menikmati Hidangan yang telah diberikan oleh shohibul Bait sambil berbincang dan Foto-foto bersama sebagai kenangan 

Vidio Foto bersama dan Yel-yel bani bureng dan kepulangan 


Gambar 1Gambar 2Gambar 3Gambar 4
Selesai Acara Pertemuan Rutin Bani Bureng tersebut , Lokasi Acara yang ternyata juga lokasinya tidak jauh dari Tempat rekreasi " Hutan Bambu Keputih " . 

Hutan Bambu Keputih terletak di Jalan Raya Marina Asri, Keputih, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya. 
Hutan ini dulunya merupakan tempat pembuangan akhir (TPA). Namun, Pemkot Surabaya memindahkan TPA tersebut ke daerah Benowo pada 2000. Lahan kosong tersebut diubah menjadi ruang terbuka hijau sekaligus destinasi wisata. Kini, Hutan Bambu Keputih ramai dikunjungi para wisatawan termasuk Warga Bani Bureng sepulang Acara tersebut
Suasana Hutan Bambu Keputih menyajikan keindahan yang asri dan hijau. Dengan batang-batang bambu yang tinggi menjulang, pengunjung dapat merasakan suasana teduh sepanjang perjalanan. Saat ada cahaya matahari yang menyusup masuk diantara celah pepohonan bambu, muncul nuansa mistis seakan terbawa ke dunia lain. Akses jalan di Hutan Bambu Keputih terasa lebih alami karena jalannya masih alami, tidak menggunakan aspal atau blok paving
Suasana ini membuat Emak-emak bani Bureng asyik berfoto dengan gayanya yang menarik 
Gambar 1
Gambar 2













Gambar 1Gambar 2Gambar 3Gambar 3













تَعَلَّمُوْا مِنْ أَنْسَابِكُمْ مَا تَصِلُوْنَ بِهِ اَرْحَامَكُمْ، فَإِنَّ صِلَةَ الرَّحِمِ مَحَبَّةٌ فِيْ الأْهْلِ، مُشَرَّاةٌ فِيْ الْمَالِ، مُنْسَأَةٌ فِيْ الْعُمْرِ

“Belajarlah tentang nasab-nasab kalian sehingga kalian bisa menyambung silaturrahim. Karena sesungguhnya silaturrahim adalah (sebab adanya) kecintaan terhadap keluarga (kerabat dekat), (sebab) banyak – nya harta dan bertambahnya usia



Script

1 comments:

Terima Kasih Atas Komentar yang sekaligus sebagai Informasi dan Diskusi Kita , Bila Belum ada Jawaban Akan secepatnya ditindaklanjuti